Jakarta – 9 Agustus 2021. Unit apartemen The Smith yang dikembangkan oleh PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE) telah terjual sebanyak 70 persen dari unit yang diatawarkan ke pasar.
Direktur Utama PT Triniti Dinamik Tbk Samuel Stepanus mengatakan, apartemen The Smith di Tangerang, Banten, memiliki kapasitas 652 unit. Proyek properti terpadu (mixed use) ini mencakup perkantoran sebanyak 112 unit, small office home office (SOHO) sebanyak 100 unit, dan residensial sebanyak 440 unit.
Proyek The Smith ini juga dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang yang menambah kenyamanan para penghuni seperti kolam renang, pusat kebugaran, sky lounge, gaming room, dan co-working space. Samuel menjelaskan, di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia dan kondisi perekonomian yang belum pulih kembali, perseroan membuktikan komitmen kepada konsumen.
“Kami wujudkan komitmen kami dengan menyelesaikan seluruh pembangunan The Smith dan melakukan serah terima secara bertahap sejak Desember 2020,” ujar Samuel.
Menurutnya, apartemen The Smith dikembangkan saat permintaan hunian vertikal (high rise building) tengah menghadapi pelemahan. Lalu, pada 2020, di Indonesia muncul pandemi Covid-19 yang berimbas pada sektor properti. “Namun, kami membuktikan pembangunan The Smith dapat rampung pada akhir 2020 dan melakukan serah terima secara bertahap. Harga hunian kami rata-rata berkisar Rp1 miliar hingga Rp2 miliar per unit,” ujar Samuel. Bahkan, tambahnya, saat ini, sudah ada konsumen yang menempati unit yang dibelinya.
Founder PT Triniti Dinamik Tbk Bong Chandra mengungkapkan, proyek The Smith ini dibangun dengan total investasi sekitar Rp700 miliar. Perusahaan menargetkan marketing sales dari penjualan The Smith mencapai Rp1,1 tiliun. Hingga Mei lalu, revenue dari marketing dan sales sudah mencapai Rp800 miliar.
Samuel menuturkan, saat ini bisnis properti hunian masih sangat potensial. Selain merupakan kebutuhan masyarakat dan angka kekurangan pasok hunian (backlog) masih tinggi, saat ini sejumlah stimulus dari pemerintah sangat membantu. “Stimulus seperti insentif pajak pertambahan nilai (PPN) yang diperpanjang hingga Desember 2021 bisa menggairahkan konsumen untuk membeli properti. Belum lagi insentif loan to value dari Bank Indonesia yang memungkinkan uang muka semakin rendah,” papar Samuel.